STRONG ACCEPTANCE

Strong Acceptance

JULI 2019

Seorang pemimpin kegerakan kemerdekaan di India yang sangat terkenal, yang bernama Mahatma Gandhi pernah bercerita bahwa dia sangat tertarik pada Yesus Kristus, khususnya mengenai kotbah Yesus di atas bukit. Dia sangat yakin bahwa kekristenan adalah jawaban yang sangat tepat untuk mengatasi masalah sistem kasta yang sudah berabad-abad di India. Lalu pada suatu hari Minggu, Mahatma Gandhi pergi ke gereja untuk mengikuti sebuah kebaktian akan tetapi dia ditolak oleh seorang pekerja gereja yang berkata kepadanya "Kalau anda mau ikut kebaktian, anda bisa melakukannya di seberang sana, di gereja khusus orang hitam, bukan disini".

Atas penolakan tersebut Mahatma Gandhi menjadi kecewa kemudian dia pergi meninggalkan gereja tersebut dan tidak pernah kembali lagi. Sampai akhir hidupnya Mahatma Gandhi tetap beragama Hindu dan tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, sangat disayangkan sekali.

Di dalam kitab Roma 15:7 dikatakan "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah". Melalui ayat firman ini Rasul Paulus mengingatkan kita sebagai jemaat Tuhan untuk kita saling menerima satu dengan yang lainnya di tengah segala perbedaan yang ada. Saling menerima antara yang kuat dengan yang lemah, antara yang berkelebihan dengan yang berkekurangan, antara yang kaya dengan yang miskin sebagaimana Tuhan Yesus sudah menerima kita dalam kondisi apa adanya.

Baik ketika kita dalam kondisi miskin sekalipun, dalam kondisi sedang berkubang dalam dosa, dalam kondisi sakit parah maupun dalam kondisi yang kaya raya dan lain sebagainya, tidak peduli apapun keadaan kita Tuhan Yesus selalu bersedia untuk menerima kita ketika kita datang kepada-Nya.

Dalam penerimaannya Tuhan Yesus bukan saja menerima kita apa adanya tapi Dia juga tidak akan membiarkan kita tetap apa adanya. Karena kerinduan hati Tuhan adalah kehidupan setiap kita menjadi terus semakin naik bukan sebaliknya, menjadi semakin lebih baik bukan menjadi semakin lebih buruk.

Dalam kitab Roma 15:5-6 juga ditegaskan bahwa kerukunan merupakan buah dari penerimaan. Jadi ketika seseorang di dalam keluarganya saling menerima satu dengan yang lainnya maka keluarganya pasti akan dipenuhi dengan kerukunan. Dan keluarga yang rukun pasti akan menjadi keluarga yang kuat dan keluarga yang kuat akan memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus.

Inilah tujuan yang paling tertinggi dari penerimaan, kenapa kita harus saling menerima satu dengan yang lain yaitu seperti yang dikatakan dalam kitab Roma 15:7 yaitu UNTUK KEMULIAAN ALLAH.

Oleh karena itu sesuai dengan tema kita untuk bulan Juli 2019 ini yaitu STRONG ACCEPTANCE, marilah setiap kita terus mengobarkan semangat penerimaan, saling menerima satu sama lain dengan lebih dalam, dengan lebih sungguh-sungguh mulai dari dalam keluarga kita sendiri, dalam kelompok-kelompok kecil, dalam gereja kita serta di lingkungan dimanapun kita berada.

Dengan demikian Tuhan Yesus akan semakin dipermuliakan melalui kehidupan kita.

STRONG FAMILIES, STRONG GENERATION.


PLAN YOUR VISIT

Pahami lebih lagi tentang tema ini dengan menghadiri Ibadah Raya kami!