MARET 2019 – MINGGU 1

Strong Families Strong Generation

STRONG FAMILIES STRONG GENERATION

Tema: KELUARGA YANG KUAT

 

PENDAHULUAN

Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat. Sebaliknya keluarga yang berantakan pasti akan melahirkan generasi yang juga berantakan. Jadi Keluarga merupakan kunci untuk generasi berikutnya. Oleh karena itu iblis berusaha menghancurkan keluarga-keluarga khususnya keluarga anak-anak Tuhan supaya tidak muncul generasi illahi yang kuat yang memuliakan Tuhan.

 

Bagaimana membangun keluarga yang kuat?

Efesus 5:2-33

Kunci untuk membangun keluarga yang kuat ada di tangan suami dan istri. Keluarga akan kuat  bila mereka tahu sikap dan respon terhadap pasangannya termasuk juga peranan mereka sebagai orang tua.

Untuk terciptanya keluarga yang kuat perlu diperhatikan adalah sikap dan respon di dalam keluarga:

 

SUAMI

  • Mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaat
    Efesus 5:25 (TB)  Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
    Kristus mau berkorban bahkan mati untuk jemaat (manusia). Demikian juga suami harus seperti Kristus dalam mengasihi istrinya.
  • Mengasihi istri seperti mengasihi diri sendiri
    Efesus 5:28 (TB)  Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

 

ISTRI

  • Tunduk seperti kepada Tuhan dan dalam segala hal
    Efesus 5:22 (TB)  Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan
    Efesus 5:24 (TB)  Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu
    Istri harus tunduk kepada suami seperti tunduk kepada Tuhan dan tunduk dalam segala hal.
  • Menghormati
    Amsal 12:4 (TB)  Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya
    Menjadi mahkota bagi suaminya dengan cara menghormati dan menghargai suami sebagai imam, nabi dan raja (kepala kelurga).

 

ORANG TUA

  • Mendidik dengan kasih
  • Mendidik jangan pakai kekerasanEfesus 6:4 (TB)  Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
    Bapa-bapa (Suami-istri) bersama-sama mendidik anak-anak dengan kasih dan jangan membangkitkan amarah (jangan pakai kekerasan).
    Amsal 22:6 (TB)  Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
    Anak-anak harus dididik supaya masa depannya tidak menyimpang. Masa depan anak-anak di tangan orang tua.
    Amsal 29:17 (TB)  Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.
    Anak-anak yang dididik akan memberikan ketentraman dan sukacita.

 

ANAK-ANAK

  • Taat kepada orang tua
  • Hormat kepada orang tuaEfesus 6:1-3 (TB)  Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
    Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.Taat artinya senantiasa tunduk, tidak melawan/berontak.
    Hormat artinya menghargai.

    Anak-anak kalau mau berbahagia dan panjang umur harus taat dan hormat kepada orang tua.

  • Jangan abaikan didikan orang tua
    Amsal 13:18 (TB)  Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

 

BAHAN DISKUSI

  • Bagaimana membangun keluarga yang kuat?
  • Bagaimana suami mengasihi istri?
  • Bagaimana Istri mengasihi suaminya?
  • Bagaimana caranya suami-istri (orang tua) mendidik anak?

Teen  For Christ:

  • Bagaimana sikap anak terhadap ortu?
  • Bagaimana kunci dihormati dan panjang umur?
  • Apakah beda taat dan hormat?

 

PROYEK KETAATAN

  1. Lakukan fungsi dan peranan anda seperti di atas.
  2. Ceritakan pengalaman anda ketika melakukannya!

 

#PROYEK KETAATAN (MINGGU LALU)

Mulai terapkan skala prioritas yang benar dan seimbang khususnya dengan sesama (keluarga, pekerjaan dan usaha).

 

TDLC/STRONG FAMILIES STRONG GENERATION/MG1/SW/3/19